Kamis, 27 September 2012

September "bukan" Ceria


Satu bulan ini, betul-betul menjadi hari yang amat kurang menyenangkan.. Mungkin Tuhan sedang menegurku..

Pertama rotasi posisiku dari sebuah program yang sudah aku geluti selama kurang lebih empat tahun, kini harus diserahkan kepada orang lain. Program tiga jam itu sungguh seperti sudah mendarah daging di tubuhku. Tapi entah... sebagai prajurit memang harus menerima apapun perintah komandan. Aku digeser ke program baru, yang sama sekali tidak menjadi habitku. Dan, menurutku ini bukanlah tantangan.. Pekerjaanku menjadi seolah ringan.. atau mungkin.... akupun memutar pikiranku menjadi ringan dan positif. Aku memang dibutuhkan untuk program ini menjadi berwarna dan berbobot. Yah, semoga itu benar dan aku bisa berkarya menjadi lebih baik.. ketimbang aku harus meratapi rotasi ini.....

Kedua, sebuah kejadian tak mengenakkan sungguh mengagetkanku beberapa hari lalu. Di hari Ahad aku bersama keluarga.. anak dan istriku ingin meluangkan waktu untuk berlibur dengan mengisi waktu berolahraga. Kami pun semangat empat lima berangkat berolahraga renang, setelah sebelumnya kami berjalan-jalan sejenak untuk berbelanja di sebuah mall. Tempat berenang itu ada di Taman Tirta Pulo Mas... lokasi tak jauh dari rumah kami. Musibah pun menimpa kami tatkala kami tengah berbelok di pertigaan menuju lokasi yang hanya berjarak kurang dari lima puluh meter... Sebuah mobil tiba-tiba melaju mundur dar arah samping kanan kami saat di belokan. Dan.. Bruuuukkk... Mobil itu sempat membuat buyar perhatian kami, dan sungguh mengagetkan ketika mobil tergoyang kencang. Sontak emosiku terbangun, lalu aku turun dari mobil sambil memperhatikan si pengemudi mobil yang menubrukku. Rupanya dia keluar mobil dan meminta maaf lalu mengajak damaii. Oooh...oh... tidak bisa.... Anda salah, anda harus mengganti, atau urusan sama polisi.. rupanya dia ciut dan beriktikat baik karena memang bersalah. Akhirnya mobilku dibetulkan ke bengkel atas biaya pertanggungjawaban si pengemudi dan semoga rampung secepatnya, karena masih di bengkel saat kuketik ini.

Ketiga, belum rampung urusan mobil kelar.. eh ada saja urusan lain yang tak kalah beratnya. Sidak PLN menemukan meteran listrik di rumahku bermasalah. Meteran itu ternyata dipasang jumper oleh pemilik rumah lama. Aku sungguh tidak mengerti, niat amat si pemilik rumah lama sebelum aku memasang penghambat meteran agar biaya murah. Ini yang merugikan negara. Tapi, ulah pemilik rumah lama inilah jadi buah simalakama buatku. Di depan petugas aku berupaya meyakinkan kalau aku tidak melakukan perbuatan itu. Aku ngerti hukum dan masih memiliki nurani. Rupanya itu tak mampu meyakinkanku. Si petugas bilang ya bapak tetap harus ke kantor, dan memenuhi denda yang sudah ada rumus dan ketentuannya. Wadhuh, ada denda... dan permintaan maaf pun tak mempan. Sampai di kantor PLN, sungguh aku kaget ketika data yang diberikan, aku harus membayar denda dua digit alias 10 juta rupiah. Woalah... duit dari mana saya harus bayar denda sebesar itu ??? anakku saja sampai sejauh ini mau masuuk sekolah dasar masih harus nabung je.. kok malah ada urusan begini.. mobil yang ditabrak aja juga belum rampung urusane... duhhhh.... apes-apes.....

*tepokjidat

Tapi ada satu hal positif yang terpetik dari peristiwa beruntun ini. Tuhan masih sayang sama hambanya ini. Tuhan masih mau mengingatkanku untuk tidak sombong dan egois. tuhan mengingatkanku untuk sebuah pertobatan.... bahwa di luar sana masih banyak persoalan yang harus kamu hadapi dengan kepala dingin. Aku diingatkan bahwa dalam bertindak dan berbuat atau mengambil keputusan itu harus berhati-hati... Kini, aku harus mengingat Teguran Dia.. dan mendekatkan diri kepada Dia... Kelak, rencana ini akan Indah pada akhirnya....


2 komentar:

  1. September boleh jadi tak tersenyum ceria.. Yakinlah Oktober menuntun langkah menuju berbagai sumber tawa bahagia hingga bulan2 selanjutnya ;)

    BalasHapus
  2. Makasih ya... semoga itu menjadi doamu buatku... hehehe...

    BalasHapus